Risiko dan Pencegahan Kanker Tulang yang Perlu Dilakukan

4 min read

Melakukan pencegahan kanker tulang harus dilakukan karena berisiko pada setiap orang. Kondisi ini adalah saat sel-sel abnormal tidak terkendali pada tulang Anda. Kemudian berkembang pada sistem kerangka sehingga menghancurkan jaringan.

Jika kondisinya lebih parah, bisa menyebar pada organ seperti paru-paru dan jantung. Sayangnya belum ada penyebab kondisi atau gangguan tersebut muncul. Anda perlu mengenali risiko dan gejalanya untuk melakukan pencegahan.

Waspadai Besarnya Risiko dan Jenis Kanker Tulang

Melakukan pencegahan kanker tulang perlu dilakukan sejak dini karena punya risiko besar. Tentu harus memahami gejala dan penyebab untuk mencegahnya.

Untuk penyebab paling terkenal gangguan ini adalah karena genetika atau keturunan. Belum lagi kemunculan genetik langka bisa sangat memengaruhinya. Misalnya jika ada kondisi sindrom Li-Fraumeni ternyata perlu diwaspadai.

Anda juga perlu melakukan pencegahan kanker tulang apabila mengidap penyakit paget. Apalagi termasuk penyakit pedagangan jangka panjang sehingga sangat berisiko. Jika pernah melakukan terapi radiasi juga meningkatkan risikonya.

Sangat disayangkan karena sampai sekarang belum ditemukan alasan seseorang terkena penyakit ini. Selain karena keturunan, diperkirakan ada risiko lainnya ditemukan. Misalnya faktor umur di mana penderitanya di bawah 20 tahun.

Jika pernah melakukan transplantasi sumsum tulang belakang juga berisiko. Transplantasi ternyata sering dikaitkan dengan tumbuhnya osteosarcoma. Para penderita retinoblastoma atau kanker mata ternyata risikonya juga tinggi.

Kanker ini memiliki banyak jenisnya dan memiliki karakteristik berbeda. Misalnya osteosarkoma, bentuknya paling umum dan seperti tumor penghasil kanker. Biasanya muncul pada kaki atau lengan dan seringkali di luar tulang.

Tahap pencegahan kanker tulang perlu dilakukan sebelum parah. Apalagi jenis kedua chondrosarcoma yaitu menghasilkan tulang rawan. Umumnya terjadi pada panggul, lengan atau kaki dan dialami oleh dewasa maupun paruh baya.

Sementara itu untuk jenis selanjutnya adalah serkoma ewing. Tumor satu ini umumnya muncul pada bagian panggul, lengan atau kaki penderitanya. Biasanya dialami oleh penderita anak-anak maupun orang dewasa muda.

Gejala Kanker Tulang yang Perlu Dideteksi Sejak Dini

Mendeteksi seseorang terkena gangguan atau masalah ini ternyata mudah. Ada tiga gejala utama yang sering ditemukan pada para penderitanya. Misalnya mengalami rasa nyeri berlebihan pada bagian tubuh yang terkena tumor.

Pencegahan kanker tulang sejak awal menjadi kunci penting. Umumnya saat muncul nyeri awal tidak terasa terlalu sakit. Tapi jika semakin berkembang bergerak saja sakit, terutama apabila hari sudah mulai malam.

Selain nyeri, Anda dapat menemukan masalah pembengkakan atau peradangan. Biasanya muncul pada area kanker dan terjadi pada bagian dekat persendian. Wajar sebagian besar penderita sulit bergerak, berjalan atau mengangkat beban.

Gejala selanjutnya yaitu memiliki tulang yang lebih rapuh. Walaupun hanya mengalami cedera ringan, ternyata bisa menyebabkan kondisi patah. Tentu sangat mengganggu karena masalah ini dapat terjadi dengan mudah dan berkali-kali.

Gejala lainnya yang muncul adalah berat badan menurun tanpa sebab. Sering berkeringat pada malam hari dan demam melebihi 38 derajat juga buruk. Umumnya bisa mengalami anemia hingga sensasi kebas saraf.

Sebenarnya melakukan pencegahan kanker tulang sering diabaikan banyak orang. Khususnya pada masalah nyeri sendi karena sering diartikan sebagai radang sendi. Sementara itu pada anak diartikan sedang mengalami pertumbuhan tulang.

Jika Anda bertanya kapan waktu terbaik ke dokter, jawabannya adalah secepatnya. Apalagi jika telah merasakan gejalanya dan merasa semakin parah. Tentu ahli bisa membantu mengurangi pembengkakan atau benjolan yang muncul.

Diagnosis tidak hanya dapat dilakukan dengan melihat gejala secara umum. Melainkan perlu melakukan tes darah, pemindaian, pemeriksaan radionuklir hingga biopsi. Nantinya bisa mengetahui stadium dan pengobatan yang perlu dilakukan.

Tindakan Pencegahan Kanker Tulang untuk Menurunkan Risiko

Penyakit ini disebutkan sebagai tumor ganas yang muncul pada sel pembentuk tulang. Siapapun berisiko terkena walaupun risiko tertinggi adalah adanya faktor genetik. Agar tidak menjadi masalah lebih buruk, wajib mencegahnya.

Untuk cara mencegah yang pertama yaitu melakukan tes genetika. Pewaris gen memiliki bahaya besar untuk terkena masalah ini di masa depan. Kalau memiliki keluarga dengan kondisi serupa disarankan melakukan pemeriksaan.

Tujuannya agar dapat menjadi langkah pencegahan kanker tulang terbaik yang dilakukan sejak awal. Pencegahan serta deteksi sejak dini direkomendasikan oleh dokter. Kalau sudah ada indikasi, tentu lebih mudah untuk mengatasinya.

Dalam pencegahan, sebenarnya disarankan mengenali gejalanya sejak awal. Biasanya muncul gejala penurunan berat badan ekstrem sampai kelelahan. Rasa nyeri pada suatu titik dan kemunculan bentuk aneh juga menjadi gejalanya.

Selain itu rentan patah tulang juga menjadi gejala umum. Demi menghindari masalah buruk di masa depan, pastikan memiliki gaya hidup sehat. Contohnya dengan berhenti merokok serta mempertahankan berat badan ideal.

Sementara itu kalau ingin melakukan pengobatan tertentu, disarankan agar ada konsultasi lebih lanjut. Apalagi jika pengobatan meliputi paparan radiasi. Pertimbangan manfaat dan risiko harus diperhatikan secara mendalam.

Salah satu tindakan pencegahan yang dapat diikuti yaitu menghindari cedera tulang. Kalau terjadi terus menerus, artinya kesehatan tulang lebih mudah bermasalah. Saat beraktivitas harus berhati-hati dan perbanyak istirahat.

ika sudah terlanjur memiliki penyakit ini, harus melakukan pengobatan. Misalnya dengan operasi, kemoterapi atau radioterapi. Walaupun pencegahan kanker tulang tidak menjamin perlindungan, tapi membantu mengurangi risikonya.

You May Also Like