Mengapa Aplikasi Path Ditutup? Cari Tahu Jawabannya di sini!

4 min read

Ingat dengan media sosial Path yang pernah ramai digunakan anak muda? mengapa aplikasi Path ditutup dan apa alasan detailnya akan kami coba ulas di sini. App dengan latar merah yang menampilkan huruf P ini pernah menjadi primadona pada masanya.

Sampai perlahan akhirnya ditinggalkan dan kabarnya tidak lagi terdengar hingga detik ini. Dulu penggunaannya tidak kalah ramai seperti Facebook, Instagram, bahkan Twitter digadang-gadang bisa dengan mudah dikalahkan oleh aplikasi merah satu ini.

Mengapa Aplikasi Path Ditutup?

mengapa aplikasi Path ditutup? aplikasi tersebut perlu meninjau ulang konsistensi konsepnya yang semula dibuat pribadi menjadi tidak lagi pribadi.

 

Kira-kira mengapa Path ditutup? padahal dulunya pernah menjadi primadona yang membuat anak muda betah bermedia sosial. Aplikasi yang didirikan oleh mantan manajer Facebook Dave Morin, Shawn, dan Napster Dustin Mierau ini hadir pada tahun 2010.

Sebuah fakta menarik yang harus diketahui sebelum resmi ditutup, Bakrie Group pernah memberikan suntikan dananya untuk app ini. Oktober 2018 menjadi sejarah akhir bagi Path karena pada saat itu app pesaing Facebook ini secara resmi telah ditutup.

Tiga orang mantan manajer Facebook tersebut memberikan sentuhan unik pada aplikasi karena hanya membatasi pertemanan maksimal 50 orang saja. Tujuan awal pembuatan aplikasi adalah menciptakan lingkup pertemanan yang lebih dekat atau lebih eksklusif.

Namun, seiring waktu jumlah maksimal pertemanan ditambah menjadi 150 orang dan berkembang lagi menjadi maksimal 500 orang. Alasan mengapa aplikasi Path ditutup tidak pernah dirilis secara jelas oleh pihak Path sendiri.

Namun, perjalanan aplikasi ini di Indonesia sendiri cukup baik, setelah kehadirannya tahun 2010, 2014 Bakrie Group menanam saham kurang dari 1 persen. Pada 2015 Kakao membeli sebagian saham, termasuk saham yang dimiliki oleh Bakrie Group.

Berjalan sampai 2018, pada 1 Oktober Path secara resmi menghilang dari Google dan menyusul kemudian pernyataan resmi bahwa app ini telah ditutup permanen. Sebuah perjalanan 8 tahun di berbagai negara terhenti, termasuk salah satunya di Indonesia.

Fitur Path yang Bikin Kangen

Pernahkah Anda menggunakan app satu ini? Setelah mengetahui alasan mengapa aplikasi Path ditutup, rasanya pasti rindu dengan berbagai fitur yang tersedia. Ada berbagai fitur menarik yang tidak bisa ditemukan pada aplikasi media sosial lainnya, seperti:

1. Sleeping and Wake

Sleeping and wake adalah sebuah fitur yang memberitahukan teman-teman Anda terkait waktu tidur dan waktu bangun tidur. Fitur ini tidak begitu saja hadir secara otomatis, Anda bisa mengatur kapan waktu tidur dan kapan waktu bangun tidur saat mengakses app.

Tentu saja waktunya tidak akurat sepenuhnya karena pengguna tidak selalu mengakses app sebelum tidur dan tepat setelah bangun tidur. Namun, karena konsep awalnya penggunaan Path itu pribadi, jadi mula-mulanya fitur ini pastinya sangat menarik.

2. Fitur Listening To

Tidak tahu mengapa aplikasi Path ditutup, padahal dulunya si merah ini sering sekali digunakan untuk memperbarui daftar musik yang didengarkan. Jauh sebelum Instagram memberikan fitur musik, aplikasi merah ini sudah menghadirkannya terlebih dahulu.

Bukan hanya pembaruan status terkait mendengarkan musik, Anda juga dapat melakukan pembaruan untuk judul film yang ditonton dan judul buku yang dibaca. Melalui update status maka Anda dapat berinteraksi dengan teman yang memiliki ketertarikan sama.

3. Fitur Path Daily

Path Daily merupakan fitur yang membuat kangen lainnya yang mirip dengan pembuatan status di Facebook. Bedanya, pada bagian akhir Anda dapat menambahkan tanda pagar dengan kata-kata yang berkaitan dengan aktivitas atau status sehari-hari.

Jika dicari alasan mengapa aplikasi Path ditutup maka sangat mungkin karena aplikasi yang semula ditujukan untuk penggunaan pribadi mulai meluas sehingga privasi terganggu. Informasi terlalu detail dapat menimbulkan bahaya dan memicu aksi kejahatan oknum.

Contoh bahaya terlalu menggunakan media sosial berlebihan bisa dilihat dari konten spill rumah tinggal di TikTok maupun platform lainnya. Secara tidak langsung, pemilik rumah memberitahukan celah bagi orang asing masuk dan keluar dari rumah miliknya.

Jika Path Digunakan Kembali

Pernahkah Anda membayangkan jika aplikasi merah digunakan atau aktif kembali di Indonesia atau di berbagai negara lainnya? Pada Oktober 2018 ketika Path secara resmi ditutup, namun untuk beberapa saat masih bisa diakses.

Alasan mengapa aplikasi Path ditutup memang tidak pernah diketahui pasti, namun sepertinya konsep yang dibuat mantan manajer Facebook tersebut tidak sebaik Facebook. Bisa dibilang Facebook merupakan media sosial tahan banting di tengah kemunculan banyak app.

Jika aplikasinya bisa digunakan kembali maka Anda dapat melakukan pembaruan status terkait lagu kesukaan, film kesukaan, dan ke mana Anda hari ini. Namun, di sisi lain aplikasi merah juga perlu meninjau kembali konsepnya karena maksimal pertemanan terus bertambah.

Setelah penutupan secara resmi, media sosial lain masih terus berjaya hingga detik ini. CEO Facebook bahkan telah mengakuisisi Instagram dan WhatsApp dalam sebuah kelompok bernama Meta, jadi mengapa aplikasi Path ditutup? Barangkali karena kalah dalam berbisnis.

You May Also Like