Bagi beberapa orang, pola asuh lazy parenting dianggap memiliki efek negatif padahal sebenarnya tidak. Penerapan gaya asuh ini membuat anak menjadi lebih mandiri karena orang tua hanya berperan sebagai pengawas.
Orang tua tidak banyak terlibat dalam kegiatan anak, melainkan membiarkannya mengerjakan aktivitasnya sendiri. Walaupun kelihatannya santai tetapi orang tua tetap memiliki tanggung jawab penuh terhadap anak.
Pola Asuh Lazy Parenting Seringkali Dianggap Negatif
Lazy parenting merupakan metode pengasuhan yang mendorong anak untuk beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang tua. Metodenya mirip dengan gaya pengasuhan bebas, anak lebih banyak dibebaskan menjalani kehidupannya.
Pola asuh lazy parenting ini membuat orang tua seolah malas, namun justru menjadi pengawas. Karena peran orang tua mengawasi, sementara anak menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Jika anaknya membuat kesalahan sendiri, orang tua hanya memberi solusi untuk menyelesaikannya tanpa ikut campur. Anak dibiarkan melakukan kesalahan selama tidak berakibat fatal supaya dapat belajar dari pengalamannya.
Jadi, anak bisa mengembangkan keterampilannya untuk lebih berpikir kritis. Metodenya juga menuntut orang tua secara sadar harus menahan diri ikut campur dalam segala aktivitas yang dilakukan anaknya.
Kapankah Waktu Terbaik Menerapkan Metode Asuhnya?
Menerapkan lazy parenting dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri anak dalam menjalani suatu kegiatan. Seiring berjalannya waktu, anak tidak memiliki ketergantungan terhadap orang tua. Lalu, kapan bisa diterapkannya lazy parenting?
Sebetulnya, untuk metode pengasuhannya dapat diterapkan dari usia berapa saja. Namun, tetap melihat sejauh mana perkembangan anak. Contohnya, saat anak mulai belajar dibiasakan untuk makan sendiri.
Jika menerapkan pola asuh lazy parenting, kapankah waktu yang tepat untuk orang tua membantu anak? Perlu diperhatikan bahwa ketika orang tua membantu anak yang mengalami kesulitan, cara melakukannya harus tepat.
Peran orang tua bukanlah penyelamat, lakukan pendekatan sebagai pendukungnya. Tugasnya yakni membimbing anak agar dapat melewati rintangan yang ada, serta mendorong persoalan terselesaikan tanpa adanya campur tangan.
Metode parenting ini justru membantu anak menyelesaikan tugas-tugasnya atau persoalannya dengan percaya diri. Pada dasarnya, secara keseluruhan metodenya berbicara tentang keseimbangan dalam memberi dukungan dan menumbuhkan kemandirian.
Ketahui Tips Menjalankan Pola Asuh Lazy Parenting Ini
Setiap orang tua mempunyai metode pengasuhannya sendiri yang terbaik bagi anaknya. Jika Anda termasuk salah satu orang tua yang ingin menerapkan lazy parenting, ikuti beberapa tips berikut.
-
Menciptakan Ruang
Manfaatkan satu tempat di rumah untuk si buah hati mengeksplore segala jenis aktivitasnya. Anda bisa mengisi ruangannya menyesuaikan usia anak dan barang-barang yang disukai. Berikan waktu kepada anak menyelesaikan persoalannya.
-
Tidak Ikut Campur
Tahan diri agar tidak ikut campur dengan segala kegiatan yang dilakukan anak. Biarkan mereka melakukan kegiatannya secara mandiri. Jadi, ia merasa mendapatkan kepercayaan diri ketika melakukan sesuatu.
-
Biarkan Jika Ada Kesalahan
Pada saat anak melakukan kesalahan, pola asuh lazy parenting harus belajar dari pengalamannya untuk tidak mengulanginya kembali dan menyelesaikan persoalannya. Orang tua hanya memastikan bahwa anak tidak menyakiti diri sendiri.
-
Mengajarkan Arti Konsekuensi
Setiap kesalahan atau pilihan yang dibuat oleh anak memiliki konsekuensinya masing-masing. Beberapa kasus, anak tidak mampu menyelesaikan persoalannya, maka Anda perlu menjelaskan ada konsekuensi atas setiap tindakannya yang harus ditanggung.
-
Bertindak Sebagai Pengawas
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan, tetap awasi anak selagi itu tidak membahayakan dirinya sendiri. Terkadang, orang tua menginginkan permasalahan selesai dengan cepat, tetapi biarkan anak melakukannya secara perlahan.
-
Memberi Instruksi
Pola asuh lazy parenting bukanlah bersikap tidak peduli, peran orang tua sebagai pengawas namun juga tetap hadir saat anaknya sendirian. Perannya juga dapat memberikan arahan atau instruksi kepada anak.
-
Memberikan Pengingat
Orang tua dapat bertindak sebagai pengingat terhadap anak-anaknya. Misalnya, mengingatkan anak untuk meletakkan sepatu sepulang sekolah pada tempatnya. Sehingga, buah hati juga mengerti akan tanggung jawab atas tugas-tugasnya.
-
Menjadi Sosok Teladan
Aspek terpenting dalam setiap pola asuh yang diterapkan ialah orang tua memberikan teladannya. Orang tua tidak hanya bisa berharap kepada anak-anaknya melakukan segala kegiatan secara mandiri jika tidak memberikan contoh.
Manfaat Penerapan Metode Lazy Parenting Bagi Anak!
Pola asuh lazy parenting menggambarkan tipe orang tua yang santai dan bebas. Padahal sebenarnya bermanfaat bagi anak mempelajari apa yang dilakukannya. Karena anak akan berpikir mampu melakukannya.
Sementara, jika anak memiliki pola pikir tidak mampu melakukannya. Hal itu ternyata dapat meningkatkan kecemasan saat anak berhadapan dengan kehidupan luar rumah lantaran tidak ada peran orang tua yang membantu.
Jika orang tua terus-menerus menangani setiap rintangan yang dihadapi anak. Maka, anak bisa sulit mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dasar dalam bertahan hidup, sementara anak mampu melakukannya sendiri.
Karena dasarnya anak memang pembelajar yang cepat dan tangguh. Pada awalnya memang terasa sulit menerapkan pola asuh lazy parenting, tetapi orang tua perlu menahan keinginannya untuk melihat anak jadi mandiri.