Faktor Alergi Setelah Usia Dewasa Meski Tidak Ada Riwayat

4 min read

Timbul alergi setelah usia dewasa memang jarang terjadi namun tidak menutup kemungkinan Anda bisa mengalaminya bukan? Inilah cara pencegahan yang perlu dilakukan.

Berdasarkan penelitian, ternyata orang dewasa berpeluang mengembangkan alergi baru. Ternyata alergen dapat muncul serta menghilang kapan saja. Supaya Anda tidak merasa panik, perlu memahami faktor beserta pencegahan yang dibutuhkan.

Timbulnya Alergi Menjelang Fase Dewasa Rawan Terjadi

Masalah alergi setelah usia dewasa dapat terjadi walaupun tidak memiliki riwayat. Perhatikanlah faktornya sehingga tidak membahayakan kesehatan Anda.

Mengalami alergi setelah usia dewasa merupakan hal yang disayangkan oleh setiap orang. Apalagi tidak bisa mengonsumsi makanan kesukaannya jika menjadi alergen. Tentu merasa sedih sekaligus selalu waspada akan kambuh kembali.

Alergi adalah reaksi berlebihan tubuh dari sesuatu yang dianggap asing pada tubuh. Kemudian disertai dengan gejala seperti gatal, kemerahan, bengkak, sesak napas hingga pikel. Setiap orang tingkat keparahannya berbeda-beda.

Pada dasarnya masalah alergi lebih sering dihadapi oleh anak-anak sehingga mereda dengan bertambahnya usia. Tapi bagi banyak orang tetap bisa terjadi seumur hidup. Gejalanya bisa timbul karena alergen atau pemicunya.

Alergen tersebut menyebabkan tubuh melepaskan histamin atau zat pemicu gejalanya. Misalnya karena makanan, debu, partikel, obat-obatan, lateks dan sebagainya. Risikonya akan meningkat dipengaruhi berbagai faktor khusus.

Alergi setelah usia dewasa dapat berupa polusi udara, merokok, infeksi, imun lemah dan sebagainya. Bisa muncul kapan saja saat imun melemah. Berisiko juga terjadi saat mengonsumsi makanan dalam kondisi kotor.

Tidak sedikit orang memiliki alergi musiman atau hanya dalam waktu tertentu. Misalnya musim semi atau banyak bunga mulai tumbuh. Tentu dapat menyerang siapa saja tidak memandang jenis kelamin maupun umur.

Setiap kali terkena paparan alergen, sistem kekebalan tubuh pasti mengeluarkan respon. Pastinya berisiko mengganggu kehidupan seperti pekerjaan atau sekolah. Tapi setiap orang dapat melacaknya sehingga pengobatannya lebih efektif.

Faktor Risiko Alergi Setelah Usia Dewasa Bisa Muncul

Jika seseorang dari kecil tidak memiliki alergi, mungkin mustahil waspada bahkan setelah dewasa. Bahkan menganggapnya tidak mungkin memiliki alergen yang memengaruhi tubuh. Tapi tetap wajib memperhatikan faktor risikonya.

Salah satu faktor risiko alergi setelah usia dewasa adalah riwayat keluarga. Sebagian besar bahkan terjadi karena genetik atau keluarga. Misalnya diturunkan oleh orang tua pada anak maupun keturunannya saat ini.

Kondisinya sama sehingga menjadi pertanda langsung faktor keturunan telah memengaruhi. Tapi sebenarnya setiap reaksi memiliki sifat yang unik. Artinya kemungkinan bisa muncul faktor lain pada genetik yang mampu memengaruhinya.

Hal yang perlu Anda waspadai yaitu jika jarang atau tidak pernah terkena alergennya. Contohnya dari kecil memiliki gaya hidup sehat. Tentu risikonya bersentuhan atau terpengaruh oleh alergen menjadi lebih kecil.

Jika dari kecil punya indikasi memiliki alergen, harus dikenalkan sejak dini. Terutama supaya sistem imun mampu mengenali dan melawannya dengan baik. Bahkan membantu memperkuat sistem imun sehingga anak kebal reaksi.

Pembatasan makanan juga dapat menyebabkan masalah alergi setelah usia dewasa. Misalnya dari kecil hanya makan makanan tertentu dan tidak pernah berubah. Padahal disarankan agar mengonsumsi banyak makanan khususnya berupa protein.

Manfaatnya baik pada sistem imun karena mengenali makanan maupun alergen lebih cepat. Kemudian sistem imun tidak perlu bereaksi berlebihan saat bekerja. Umumnya alergen terbesar yaitu telur, kacang, ikan dan sebagainya.

Faktor terpenting lainnya yang perlu diwaspadai yaitu tinggal dilingkungan kering serta terlalu lembab. Kalau bekerja pada lingkungan dengan zat berisiko juga membahayakan. Misalnya banyak zat kimia, polusi udara dan sebagainya.

Pengobatan dan Pencegahan Alergi yang Perlu Dilakukan

Pengobatan atau pencegahan utama dari alergi setelah usia dewasa adalah menghindari alergen. Istilah alergen sendiri adalah pemicu dari masalah alergi tersebut. Umumnya dokter akan memberikan obat khusus untuk meredakannya.

Tidak menutup kemungkinan menggunakan antihistamin atau kostikosteroid sebagai pereda gejalanya. Tapi kalau reaksinya lebih berat, membutuhkan injeksi epinephrine. Nantinya dapat segera menyembuhkan reaksi yang sedang terjadi.

Perlu Anda ketahui jika langkah pencegahan terbaik yaitu menghindari pemicu yang sudah diketahui. Bahkan bisa menginisiasi dengan menggunakan pakaian yang tertutup. Tidak memakai parfum yang bisa mengundang serangga juga bagus.

Hal yang tidak boleh dilupakan yaitu selalu membersihkan rumah secara rutin. Tujuannya agar tidak mengundang serangga atau menyebabkan partikel kotoran terus menumpul. Tentu bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk alergi.

Faktanya semua orang tidak mudah memprediksi alergi setelah usia dewasa akan terjadi. Bahkan jika sebelumnya tidak memiliki masalah apapun setelah sering mengonsumsi makanan. Tapi beberapa tahun kemudian mulai muncul masalah.

Contohnya seseorang yang dari kecil sudah terbiasa mengonsumsi makanan laut. Tapi setelah memasuki dewasa atau sudah dewasa dan mengonsumsinya mulai terasa berbeda. Misalnya tenggorokan mulai terasa panas sampai terlalu gatal.

Selain itu tidak menutup kemungkinan menyebabkan rasa sesak napas sampai mencekik. Mungkin awalnya berpikir jika kondisi fisiknya sedang buruk. Tapi setelah kejadian ini terulang kembali, baru meyakini telah terjadi alergi.

Sensitisasi dapat menjadi faktor terbesar yang dapat memengaruhi masalah tersebut. Artinya perlu lebih berhati-hati ke depannya agar tidak muncul reaksi. Jadi, bisa mengatasi alergi setelah usia dewasa dengan alami.

You May Also Like